13 Feb 2017

Kapan Nikah? Kalo Udah Siap!



Lamanya waktu berpacaran memang kadang nggak mempengaruhi kesiapan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Ada yang baru pacaran kurang dari setahun dan langsung nikah. Ada juga yang baru menikah setelah pacaran selama belasan tahun. Menurut penelitian yang dilakukan Ted Huston, seorang peneliti yang konsen tentang pernikahan, kebanyakan pasangan menikah setelah mereka menjalani ubungan selama lebih dari 25 bulan. Lain lagi dengan hasil penelitian Heather. Ia menyebutkan bahwa rata-rata pasangan memutuskan untuk menikah setelah 2.8 tahun berpacaran.

Kalo menurutku sih, menikah itu kembali ke diri masing-masing. Selain itu, karena menikah itu nggak sekedar menyatukan dua orang, tapi juga menyatukan dua keluarga. Makanya kesiapan dari kedua belah pihak keluarga juga wajib dipertimbangkan.

Nah, bagi anak muda sepertiku, yang masih kinyis-kinyis ini, selain kesiapan diri calon pengantin dan keluarga, kesiapan ekonomi juga penting banget. Apalagi aku dan mamas calon imam (asik!) sama-sama baru meniti karier dan lagi on fire dengan yang namanya kerjaan. Kami berdua sadar betul kalo yang namanya pernikahan itu, baik sebelum, D-day, dan setelahnya, membutuhkan biaya yang nggak sedikit. Biaya sewa gedung naik tiap tahun, apalagi biaya catering seiring harga cabe yang ikut-ikutan melonjak nggak manusiawi itu. *garuk tanah* Makanya, persiapan yang matang baik dari segi mental calon pengantin dan keluarga serta persiapan secara finansial wajib diatur dulu jauh-jauh hari.

So, untuk menyongsong pernikahan yang aku dan pasangan idamkan, aku udah buat list apa aja yang musti dipersiapkan jauh-jauh hari. Biar nantinya, aku nggak gigit jari setelah resepsi karena sisa duit di tabungan yang bikin jerit hati.

PERSIAPAN MENTAL
Ini penting banget buatku dan pasangan, karena pernikahan merupakan suatu hal yang sakral dan merupakan penyempurna agama menurut kepercayaan yang aku anut. Aku udah harus siap untuk ikut kemanapun pasangan akan membawaku nanti. Aku juga nggak boleh jerit-jerit waktu bangun tidur dan menemukan ada seseorang yang lagi ngorok di sampingku. Buatku persiapan mental itu banyak-banyak berdoa, supaya diberi bimbingan sama Yang Maha Keren di atas. Selain itu, aku juga banyak nanya-nanya sama ibu, selaku orang terdekatku sekarang plus seseorang yang sudah lebih dulu mempunyai pengalaman soal  pernikahan.

PERSIAPAN KEDUA KELUARGA
As I said before, bahwa menikah itu menyatukan dua keluarga, aku harus banyak belajar soal keluarga pasangan. Biar nantinya, aku nggak culture shock kalau ada kebiasaan atau tingkah laku mereka yang nggak sreg sama diriku. Intinya, aku harus banyak belajar. Kami harus banyak belajar untuk saling mengenal dan mengenalkan keluarga masing-masing. Kalo kamu gimana? Share dong di kolom komentar hihi, siapa tahu aku juga bisa belajar dari pengalaman kamu soal persiapan keluarga.

PERSIAPAN WEDDING THINGY
Menurut pengalaman pernikahan kakak tertuaku sebelumnya, hal ini yang paling menguras tenaga. Walaupun ada wedding organizer yang menangani, tapi calon pengantin dan keluarga juga nggak boleh lepas untuk memantau persiapan yang udah di-handle WO ini. And for sure, wedding thingy ini banyak banget! Mulai dari undangan, gedung, kebaya, seragam keluarga hingga bungkus untuk souvenir. Rasanya enam bulan tuh nggak cukup untuk mempersiapkan wedding thingy yang banyaknya bahkan ngalahin event kenegaraan. *lebay* Makanya, biarpun besok aku ada rencana buat pake wedding organizer lagi dan mau semua all perfect, aku mau bikin wedding planning timeline sendiri. Biar setiap bulan, aku bisa nyicil dan melihat progressnya.

PERSIAPAN FINANSIAL
Ini penting banget! Mengingat wedding thingy yang biayanya nggak bisa diprediksi untuk tiap tahunnya, rasanya persiapan secara finansial perlu dilakukan jauh-jauh hari, bahkan bisa disisihkan dari awal menerima gaji pertama. Sebagai anak muda yang kadang suka males menyisihkan penghasilan untuk nabung, kebiasaan jelek kayak gitu udah harusnya aku kurangin demi masa depan *asik* Ibu pernah bilang kalo sebaiknya dari sekarang aku harus misahin tabungan buat pernikahanku nanti. Intinya misahin antara tabungan untuk keperluan jangka panjang (pernikahan, sekolah anak, dan lan-lain) dan tabungan untuk keperluan jangka pendek (jajan, beli buku, bayar kontrakan dan lain-lain).

Tapi yang namanya mempersiapkan pernikahan adaaa aja hal yang mendadak. Bingung dong kalo hal mendadak itu merusak budget list yang udah ditata sedemikian rupa? Eits tenang, jaman udah canggih, nggak usah panik ngambil jalan pintas yang aneh-aneh.

Nih kenalin, sekarang udah ada Tunaiku. Layanan untuk kamu dalam menghadapi hal mendadak yang datangnya suka seenak hati. Dengan Tunaiku, kamu bisa mengajukan pinjaman tanpa jaminan hingga 10 juta rupiah. Kamu juga nggak perlu punya kartu kredit dulu lho untuk menikmati layanan dari Amar Bank ini.

GIMANA CARA PENGAJUAN PINJAMAN?
Cara pengajuannya gampang banget! Ada empat langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengajukan pinjaman. Yang pertama kamu cukup mendaftarkan pinjaman, jangan lupa mengisi jumlah dan lama pinjaman lalu mengisi formulir aplikasi dan download formulirnya. Tinggal kirim deh ke tunaiku@amarbank.co.id. Yang kedua kamu cukup nunggu nggak sampe 24 jam untuk mendapatkan notifikasinya. Yang ketiga tanda tangan kontrak. Petugas dari tunaiku akan mendatangi rumah kamu dan memberikan kontrak asli untuk ditandatangani. Terakhir, tinggal terima uang tunai deh!

Masih bingung dengan cara pengajuannya? Yuk, baca di infografik di bawah ini.
source: tunaiku.amarbank.co.id


KENAPA HARUS TUNAIKU?
Di mana lagi kamu bisa mengajukan cicilan tanpa jaminan dan kamu juga tidak diharuskan memiliki kartu kredit untuk bisa menikmati layanan ini. Selain itu, kamu juga nggak perlu menunggu lama untuk bisa mengajukan pinjaman. Aplikasi pinjaman kamu akan diproses dalam 24 jam. Setelah aplikasi diproses dan disetujui, kamu berhak untuk melanjutkan proses peminjaman atau tidak.

NYICILNYA GIMANA?
Kamu nggak perlu khawatir masalah cicilan. Kamu bisa membayarnya lewat virtual account seperti yang tertera di bawah ini untuk membayar cicilanmu.
source: tunaiku.amarbank.co.id


So, nggak perlu lagi yang namanya panik kalo wedding thingy kamu mendadak berubah dari budget awal. Tinggal minta bantuan sama Tunaiku, beres deh! 

Oh iya, kalo kamu mau menikmati layanan ini, cukup klik di sini dan nikmati layanan Tunaiku buat kamu yang tinggal di daerah Jabodetabek dan Surabaya.

Love,



10 Comments:

  1. Punya target nikah sih, kayanya blogpostnya mba membantu nih..
    salam kenal ya mbaa..
    see me on www.nopipon.com

    BalasHapus
  2. wah pernikahan memang eprlu peencanaan yg matang ya

    BalasHapus
  3. Wah.., jadi nyicil deh jadinya setelah nikah mbak ya! :D

    BalasHapus
  4. Kalo ditanya kapan nikah dulu waktu masih bujang aku jawab aja "Besok!" emang pertanyaan yg ngeselin banget sih

    BalasHapus
  5. Jawaban saya saat ditanya kapan nikah adalah "nanti kalau sudah waktunya", sambil tersenyum padahal hati rasanya tersayat..... ��

    BalasHapus
  6. Seseorang belum menikah bukan lantas dia nggak menyiapkan rencana menikah, cuma... mereka nggak koar2 ke 7 RT 8 RW serta seluruh sosial media.

    BalasHapus
  7. Pertanyaan yang juga saat ini saya benci. Padahal dulu ingin sekali cepat menikah. Tapi waktu lagi fokus ke hal ini, orang-orang sekitar tanya terus. Like, kalau mereka nggak sabar buat dateng ke pernikahan, ya nikah sendiri aja. Nggak usah nyuruh-nyuruh orang :)) Sayangnya saya cuma bisa ngomel dalam hati. Musuhnya tua-tua sih, takut durhaka.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Halo! Jangan lupa tinggalkan komentar, siapa tahu kita bisa diskusi bersama. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. Thankyou :)