13 Mar 2018

Antipusing Lapor SPT dengan E-filling



Guysssss! Sudah pada lapor pajak tahunan belum?

Wagelak sih, saya hampir saja lupa kalau nggak diingetin salah satu teman kantor saya. Bukan karena takut didenda, tapi saya malas ribet kalau nanti harus ngurus sesuatu akibat telat lapor.


Well, atas nama efisiensi waktu, saya akhirnya memilih untuk lapor pajak tahunan menggunakan E-filling yang telah disediakan. E-filing ini semacam situs yang khusus dibuat oleh Jenderal Pajak untuk mempermudah pembayaran pajak di era millenials. Jadi nggak perlu repot-repot ngantri dan mengisi berlembar-;embar formulir kayak zaman dulu lagi.

Awalnya saya bingung nih mau mulai dari mana untuk bisa menggunakan E-filling ini. Soalnya di laman DJP Online, untuk bisa mulai lapor, saya perlu mengisikan EFIN (Electronic e-Filling Identification Number). Oke, setelah berhari-hari menyelami jagat maya, akhirnya saya (tetap) harus ke kantor pajak terdekat untuk meminta nomor tersebut. Buat kamu yang masih kebingungan, saya ceritakan pakai poin-poin aja ya biar mudah dipahaminya.

1. Dapetin EFIN di kantor pajak terdekat

Laman DJP Online
Meskipun udha punya NPWP, kamu tetap bin wajib mengurus EFIN di kantor pajak. Kayaknya sih belum bisa diwakilkan ya. Jadi harus pihak terkait yang datang langsung. Syarat pengajuan EFIN ini gampil surampil. Hanya menbawa fotokopi KTP dan kartu NPWP. Lalu mengisi formulir yang telah disediakan di loket. Atau kalau bingung feel free to ask security who welcoming you! Bapaknya pasti dengan sabar menjawab semua rasa ingin tahumu. Prosesnya sih nggak sampai 5 menit. Tapi tergantung banyak antrian di masing-masing loket ya. Kalau saya sekitar 30 menit menunggu. Feedback-nya kamu bakalan dapat kerta kuning yang di dalamnya tertera nomor EFIN. Ingat, simpan kertas kuning itu baik-baik ya~

2. Setelah dapet EFIN, login ke laman DJP Online

Di halaman pertama, kamu perlu buat akun dulu. Caranya gampaaang banget. Klik di bagian 'Anda belum mendaftar? Daftar di sini'. Lalu kamu akan dialihkan menuju laman berisi tempat mendaftarkan nomor NPWP, EFIN yang ada di kartu kuning, serta alamat email aktif. Isi kolom itu semua lalu konfirmasi akunmu di email. Tinggal klik tautan aja pada pesan masuk dari DJP Online.


3. Akun udah siap. Tinggal isi E-filling deh!

Pilih bagian E-Filling ya~
Setelah akunmu sudah dikonfirmasi, kamu udah bisa mulai mengisi E-filling. Caranya masuk ke dalam laman DJP Online. Lalu klik pada ikon E-filling. Kalau udah masuk, Klik pada menu 'Buat SPT' dan ikuti langkah-langkah selanjuntnya. Oh, iya! Jangan lupa untuk membawa Bukti Potong Pajak dari kantor masing-masing yaaah. Karena angka di dalamnya akan sangat membantu pengisian.

4. Isi E-fillingmu sesuai dengan bukti potong pajak dari kantor ya

Tinggal isi sesuai dengan bukti potong yang kamu punya
Saran saya, kamu pelru meminta surat bukti potong pajak dari kantor secepatnya. Soalnya surat ini berguna banget banget untuk mengisi SPT ini. Kamu perlu mengisi SPT ini dengan jujur dan sesuai dengan apa yang tertera. Oh iya, kalau ini kegiatan lapor SPT pertamamu, klik saja normal pada pilihan yang ada. Artinya sejak pembuatan NPWP sampai sekarang belum ada perubahan. Kalau pembetulan berarti ada beberapa tambahan atau pengurangan yang akan kamu lakukan terhadap data sejak mendaftar NPWP.

5. Udah deh! Setelah selesai mengisi SPT, kamu tinggal menunggu kiriman tanda jadi via email

Tanda jadi atau bukti laporan SPT ini nantinya akan secara otomatis terkirim ke email yang tadi kamu daftarkan. Simpan bukti ini dengan baik. Kalau perlu screencapt untuk jaga-jaga. Jangan sampai telat untuk lapor SPT ini ya. Soalnya batas waktu lapor SPT setiap tahunnya hanya sampai tanggal 27 Maret.

Nih buat kamu yang masih bingung, saya buatkan infografisnya. Semoga membantu!
Cara Lapor SPT Pakai E-Filling
Kalau setelah membaca ini kamu masih belum paham, feel free untuk bertanya di kolom komentar. Kamu juga bisa menghubungi langsung kantor pajak terdekat. Kalau malas mengantri kamu juga bisa bertanya melalui layanan DJP via sosial media. Selamat melaporkan pajak tahunan ya. Generasi muda anti telat lapor. Kan katanya mau jadi generasi pelopor?

Love,


2 Comments:

  1. Praktis banget nih, saya orangnya paling gak demen ama yang namanya antriii hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, paling males kalau harus antri-antri gitu :P

      Hapus

Halo! Jangan lupa tinggalkan komentar, siapa tahu kita bisa diskusi bersama. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. Thankyou :)