Cerita Kulkas - A Book Review


Ingat ini: kamu adalah sebuah kulkas berpintu dua. Nama merekmu, Tosca. Tugasmu bukan saja menyimpan makanan dan minuman, atau benda lain. Kamu juga akan menyimpan banyak kenangan tentang kisah pemilikmu, Kafka dan Nagita (yang nanti akan kamu kenal sebagai K dan N).

Sudah lama sekali saya nggak membaca buku yang menggunakan majas personifikasi. Yup, majas yang mengibaratkan benda mati seolah hidup ini memang kadang bikin cerita lebih greget dan punya kesan sendiri.

Kalau menulis dengan personifikasi sih, terakhir kali saat saya masih kuliah. Dulu sempat menulis cerpen yang mengangkat tema soal hidup karcis parkir kampus yang kala itu menjadi polemik. Entah saya kurang beruntung atau memang lagi apes aja, majalah yang harusnya terbit dan ada cerpen itu di sana justru hilang ditelan waktu. Boom, tahu-tahu saya dan teman-teman yang menggarapnya udah lulus aja.

Eniweeei, saya menemukan Cerita Kulkas ini secara nggak sengaja. Setelah 4 bulan lebih ngendep di rumah aja dan dihantam berbagai overthinking, saya akhirnya memberanikan diri buat ke toko buku. Ya meskipun jarak dari toko buku ke rumah nggak sampai 10 menit jalan kaki, tapi masih takut aja ke tempat-tempat umum seperti ini.

Saat itu, Cerita Kulkas berada di rak buku nomer 2 paling bekalang. Bersanding dengan buku-buku dari Boy Candra dan Fiersa Besari yang diterbitkan Media Kita, Cerita Kulkas seakan memanggil-manggil saya. Sampul putih kusam dan ilustrasi cat air bergambar dapur dengan kulkas warna...tosca ternyata membuat saya berhasil melabuhkan pilihan.

Nggak hanya itu, lewat blurb singkat yang ada di bagian sampul belakang semakin meyakinkan saya untuk membungkus kulkas dan segala kenangannya ini pulang ke rumah. 

*** 
Seperti potongan blurb di atas, di halaman pertama saya langsung diajak penulis untuk membayangkan diri menjadi sebuah kulkas dua pintu. Yang lebih menarik, Cerita Kulkas ini menceritakan kehidupan pasangan pemiliknya, K dan N yang gumuuuuush ala pengantin baru. Mulai dari N yang ribet seperti kebanyakan cewek di dunia (oke, saya juga termasuk di dalamnya) sampai K yang cuek setengah mati tapi tetap sayang istri. Aduh, duh, saat membacanya saya jadi berandai-andai...BESOK KALAU NIKAH MINTA DIKADOIN KULKAS APA YA HAHAHAHA :D

Cerita Kulkas ini memiliki bab-bab yang nggak bikin capek dibaca alias pendek-pendek. Jadi nggak heran kalau buku ini bisa saya lahap dalam dua hari saja. 

Lesson learned yang saya dapat setelah menamatkan Cerita Kulkas ini ada beberapa. Mari, kita bedah sama-sama. Biar kamu ketularan pengen baca Cerita Kulkas juga:

1. Penggambaran setiap kegiatan K dan N yang uwu dari penulis, zuzur bikin saya senyum-senyum sendiri. Meskipun belum meniqa, ada hal-hal yang dulu sempat saya rasakan. Satu di antaranya adalah bagaimana K (dan mungkin jutaan cowok di luar sana) berusaha tabah dan memahami betapa ribetnya hidup cewek itu. Contohnya saat N memberi tahu K mana saja perabotan di dapur yang boleh dipakai dan untuk pajangan. Lalu saat N dan post-it-nya yang berisi kalimat-kalimat untuk K, yang memenuhi pintu kulkas. YAWLAAAA, meskipun ada teknologi bernama Whatsapp tapi saling bertukar pesan lewat post-it itu goals banget nggak si wahai kalian pasangan mudaaaa :)

2. Saya (which is di sini mengandaikan diri jadi kulkas) adalah orang ketiga yang tiap hari mengamati kehidupan N dan K. Namun Si Kulkas sama sekali nggak mau nge-judge dari apa yang dilihatnya aja. Karena dia tahu, yang dia lihat hanya sebatas hidup N dan K di dapur saja. Ini jleb banget sih! Seandainya banyak orang meniru Si Kulkas ini ya. Pasti nggak akan ada tuh, judgement dari orang-orang yang cuma didasari dari apa yang mereka lihat di media sosial saja. 


Yap, itu aja sih review singkat soal Cerita Kulkas ini. Percayalah setelah baca buku ini, saya jadi sering mondar-mandir depan kulkas hahaha. Siapa tahu diam-diam dia hidup dan merekam hal-hal tentang saya dan keluarga. I luv my kulkas yang meskipun isinya cuma sayur, telur, repeat.

Terima kasih ya untuk kamu yang udah mampir ke blog ini dan baca review singkat ini. Btw kemarin-kemarin saya juga sempat mengulas beberapa buku. Silakan diintip di pranala berikut Arintya Baca Buku!


Lots of love,





Judul: Cerita Kulkas
Penulis: Shindy Farrahdiba
Tahun Terbit: 2019 (cetakan pertama)
Penerbit: Media Kita
Desain Sampul: @hellodita

0 Comments:

Posting Komentar

Halo! Thank you udah baca tulisan ini sampai habis. Any comments?