3 Bulan Menuju 30

Umur 30


Wow, akhirnya series #HaloNak menyambut umur baru hadir lagi di blog ini. Seperti tertulis di atas, tulisan ini dibuat untuk menyambut umur baru.
Please welcome, 30!

Ditulis dalam sekali duduk, diiringi lagu-lagu merayakan patah hati dari For Revenge dan Perunggu, let’s go, Nak, kita menyelami pikiran ibu yang sebentar lagi akan menuju kepala tiga.

Menuju umur 30...

...ibu baru aja memulai petualangan baru. Well, petualangan ini mungkin agak struggle tapi ibu bisa bilang bakal super seru. Ibu mengawali tahun 2024 dengan tanpa pekerjaan (lagi-lagi kena lay off, kid!) But no worries, it’s their lost not mum’s! Hohohoho. Tapi tapi ibu menemukan pekerjaan lain yang bikin ibu mengingat-ingat betapa menyenangkannya masa lalu. 

Yap, ibu sementara ini ibu menenami teman-teman lain belajar di sela-sela kesibukan waktu mereka. Ibu jadi ingat masa-masa ibu jadi asisten praktikum kala kuliah dulu. Menariknya, ibu juga ada di posisi jadi student ini beberapa bulan lalu. Proses belajar di celah kesibukan kemarin ternyata membekas dan ibu ingin menjadi bagian ini lebih lama. And here I am, jadi salah satu asesor.

Baca juga: 3 Rekomendasi Podcast Buat Nemenin Kamu Galaw

Menuju umur 30...

...ibu juga lebih tenang dan selow dalam melangkah. Kamu perlu tahu sih, Nak, tahun-tahun kemarin ibu mungkin jadi salah satu manusia paling ambis sedunia. Ibu bahkan sampai di titik menyalahkan diri kalau enggak produktif dan melakukan sesuatu. 

Padahal, terus berlari hanya buat habis energi. Sekarang…ibu berusaha banget untuk nggak begitu lari. Terus jalan, merangkak, yang penting terus bergerak. Bodo amatlah dengan umur yang dilabeli “udah tua ini”. Ibu mau melakukan sesuatu dengan tenang, dan menjalani hidup yang lebih hidup lagi.

Ngomongin umur 30...

...gimana dengan rasa takut belum jadi sesuatu? Mungkin kamu masih ingat tulisan-tulisan ibu sebelumnya, apalagi yang berjudul “Umur 25 Masih Belum Jadi Apa-apa” (gilaaa, tulisan itu udah lima tahun yang lalu, ya?). Di tulisan itu, ibu inget banget cerita tentang banyak ketakutan dan milestone yang juga banyak belum dilakukan. 

TAPI sekarang kalau tulisan itu ibu baca lagi, ibu paham kenapa dulu rasanya takut setengah mati belum jadi apa-apa di umur 25. Soalnya waktu itu ibu terlalu banyak melihat ke luar, nggak fokus ke diri sendiri. Dulu, ibu berpatokan pada milestone orang lain. 

PADAHAL jelas-jelas start ibu dan orang lain berbeda. Apa yang bikin happy juga beda. Makanya sekarang kalo ditanya “Udah achieve apa aja nih di umur 30?” OH BANYAK! Ibu dengan bangga akan menjabarkan berbagai pencapaian ini. 

Salah satunya, mengamalkan “If it doesn’t sparks joy, so what’s the point?”. Ibu mengamini prinsip ini karena hidup cuma sekali, ngapain sih ngelakuin sesuatu yang bikin nggak happy. Rasa-rasanya Utimu juga paham akan hal ini. Makanya beliau sekarang banyak main, bertemu teman-teman lama dan menikmati hidup meski ya…adaaa aja yang bikin Uti mara-mara HEHEHEHE.

Baca juga: Bun, Hidup Berjalan seperti Bajingan

Untuk kamu, dari ibu yang umurnya otw kepala tiga...

...ibu nggak mau minta maaf. Ibu justru pengen bilang, siap-siap ya ketemu versi terbaik dari ibumu ini. Soalnya ibu udah merasa content dengan diri ibu sendiri.

Dan yang lebih penting, ibu udah bisa menemukan bahagia dari dalam sendiri. Soalnya kalau bahagiamu bergantung sama orang lain, yuyur, Nak, capek! Besok ibu ajari gimana caranya bisa merasa content, cukup dan bisa menciptakan bahagia sendiri ya. Ibu juga bakal kasih tahu kamu caranya jadi orang ambis tapi tetep happy. Catat ya, boleh ambis, tapi please, jangan lupa H-A-P-P-Y.

OH, hampir lupa! 👉👈😌

Di umur menuju 30 ini ibu juga berhasil menemukan banyak lagu-lagu baru yang surprisingly berhasil jadi OST hidup ibu. Ibu yakin, bakal ada lebih banyak OST yang nantinya ibu temukan di perjalanan ke depan. Please kamu dengerin juga ya, lagu-lagu ini enak-enak sekali. Siapa tahu bisa menemin kamu menikmati hidup nanti.

Dah, ya, segini dulu jurnal singkat ibu soal 3 bulan menuju umur 30. Thank you, Nak, udah nyempetin baca dan memilih ibu menjadi pintumu lahir ke dunia.

PS. Jangan lama-lama, semoga kita bisa bertemu, segera!

PSS. Meski umur udah mau masuk kepala 3, ibu pastikan ibu masih tetap asik buat diajak jalan ke mana-mana. Mau café hoping? Hayuk! Mau nite ride? BISA, tapi ini perlu ajak Ayah, ya! Atau kamu mau sekadar kruntelan di rumah sambil ngobrol? OH, TENTU AJA BISA!

PSS. Ada beberapa lagu yang menemani ibu menuliskan jurnal ini. Kalo mau, dengerin ya. Agak campur aduk genre-nya, tapi semua nyaman di telinga.

Perunggu:


For Revenge:

Sebelum menutup (janji terakhir), saat ini ditulis ibu masih di kota J. Ke mana ibu akan membuat #HaloNak umur selanjutnya? Tungguin aja, kid🫶🏼✨


Dari ibu,

Untuk Raka 💛

0 Comments:

Posting Komentar

Halo! Thank you udah baca tulisan ini sampai habis. Any comments?