10 Jul 2017

Rasanya Jadi Korban Plagiasi :)


Plagiasi adalah salah satu bentuk apresiasi. Namun di dalamnya tidak ada etika yang menghiasi
—Arintya Widodo

Hula!

Saya mau berbagi pengalaman yang cukup bikin gemas akhir-akhir ini. Mungkin pengalaman ini sering dijumpai pada banyak kalangan, terutama bagi mereka yang bekerja dan menghasilkan sebuah karya.

Plagiasi.

Salah satu tulisan saya diplagiasi oleh salah satu oknum yang tidak bertanggungjawab. Memang sih saya bukanlah Dewi Lestari atau Ika Natassa yang karyanya ciamik. Tapi, hasil tulisan saya itu saya kerjakan dengan suka cita. Riset yang saya lakukan pagi-pagi buta, menulisnya, mengedit, lalu mengumpulkan visualisasi agar tulisannya menarik. Semuanya saya lakukan dengan tenaga dan pikiran yang tercurahkan. Eh, kok dengan enaknya ada yang mencomotnya lalu diunggah pada salah satu situs informasi anak muda yang cukup terkenal di Indonesia ini.


Memang sih apapun yang ada di dunia maya, ketika diunggah, sudah tidak sepenuhnya milik sang pencipta. Which means, sudah harus rela karya mereka itu diutak-atik istilahnya, namun tetap harus mencantumkan sumber atau nama pencipta aslinya.

Perasaan saya campur aduk ketika tulisan saya benar-benar hanya dicopy – paste, tidak ada yang berubah sedikitpun. Bahkan sampai tanda bacanya pun tidak berubah sama sekali. Gemas nggak sih? Saya jadi sadar, ilmu yang disampaikan dosen saya ketika masih kuliah dulu memang benar adanya. “Jangan lupa mencantumkan sumbernya. Bagaimana pun juga, siapapun yang karyanya telah kamu gunakan sebagai referensi itu, telah bersusah payah sebelumnya.”

Bukannya saya mendewakan kredit atau copyright, tapi coba deh bersikap saling menghargai sesama manusia. Apalagi ketika berkarya di bidang yang sama. Toh, sejak kecil setiap manusia pasti diajarin dengan sikap saling menghargai 'kan?

Sebagai penulis yang masih piyik seperti saya, baca-baca tulisan orang lain memang membantu banget dalam mencari ide. Namun, ada lho yang namanya ‘terinspirasi’ yang jauh dari kata plagiasi. Kalau saya boleh saran sih, kalau terinspirasi dengan tulisan orang lain dan ingin mengangkat tema yang sama tanpa tersandung masalah plagiasi yang eww banget itu, hal-hal di bawah ini bisa dilakukan:

1. Tema boleh sama, tapi coba cari sisi yang berbeda
2. Kalaupun ingin mengangkat sisi yang sama, coba deh di-tweak ke antitesisnya
3. Tema sama, sisi sama, tulislah dengan riset yang lebih mendalam lagi

Buat oknum yang telah mengapresiasi tulisan saya namun luput beretika, saya ada pesan cinta nih. Saya nggak marah kok. Saya justru tersanjung, karena tulisan saya yang satu itu benar-benar menggerakkan hatimu untuk menulis. Tapi alangkah lebih bijaknya, kalau menulis sendiri ya? Toh tombol di keyboard 'kan nggak hanya CTRL+C dan CTRL+V aja hihi. Love you~

15 Comments:

  1. kalo tulisanku belum pernah diplagiatin tapi seringnya foto-foto review aku dipakai online shop tanpa nyamtumin sumber, dikasih loyalty juga nggak huehehe.. jadi sekarang suka pakai watermark

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tulisan mbak jangan sampai dicopy-paste orang ya. Rasanya bener-bener nggak enak :)

      Hapus
  2. Hmm plagiasi oh plagiasi. Makin marak sejak kasus anak muda banyuwangi menyeruak di media. Semogaa yg melakukan plagiasi karya mbak arintya bsa cepef sadar mbak ya. Karena mengambil yg bukan miliknya apalagi tanpa etika yg baik sebagai cermin integritas rendah yang tidak bermoral. Mangaaaats mbaak. Keep writing yaaak. . 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap mbak, keep writing juga buat Mbak Lucky yay~ :))

      Hapus
  3. pernah juga di akun Tumblr gue jadi plagiasi gini, pas di liat hampir semua captionnya copy paste semua, alhasil gue tegor orgnya, dan sekarang udh g pernah copy paste lg. Cb di tegor langsung, biar g jadi penyakit... semangat mba ttp berkarya ya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah dihubungin langsung sih mbak, Semoga pelakunya nggak plagiasi karya orang lain lagi :')

      Hapus
  4. Oalah saya jg pernah satu isi blog di sadur sama orang. Tp kl laman beken yg nyadur kyk Kaskusmu bikin kesel juga ya

    BalasHapus
  5. sering sih iseng search judul tulisan sendiri di google, pas di cek ternyata ada web lain yang judul sama isinya sama persis dengan tulisan saya. suka kesel, tapi mau digimain lagi, selow aja lah hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iya mbak, sekarang udah lebih selow menghadapi oknum semacam ini :3

      Hapus
  6. haha tombol di keyboard gk hanya CTRL V CTRL C y mbk. emang gk enak kalo tulisan kita di plagiat y mbk. Tetap semangat mbk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gemas-gemas bagaimana gitu ya mbak :) Terima kasih atas semangatnya ya mbak :)))

      Hapus
  7. sudah mulai di tahap terkenal nich Mbak Arin hehehe..gitu ditegur gimana responnya Mbak yang plagiat itu?

    BalasHapus
  8. Dongkol banget pastinya, kita nulis lho pakai mikir, bisa jadi berhari-hari untuk menghasilkan satu tulisan, eh dia seenaknya aja copy paste yang waktunya nggak sampai semenit

    BalasHapus
  9. sebenernya memang jarang banget yg orisinil, ya mbak. kita juga nulis berdasar pengalaman orang (dan sendiri), berdasar riset, berdasar pelajaran formal/non formal. dari sana kita bisa create teori baru yg pas dengan hati. itu baru karya. bukan yg cuma copas :)

    BalasHapus
  10. 4 novelku, beberapa cerpenku, dan 1 novel putriku diplagiat di Wattpad. Bagiku, para plagiator itu adalah MALING. Tanpa keseriusan pemerintah, plagiator ini, sialnya, bakal ada terus.

    BalasHapus

Halo! Jangan lupa tinggalkan komentar, siapa tahu kita bisa diskusi bersama. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. Thankyou :)