12 Jun 2018

Rasanya Seumur Hidup Belum Pernah Mudik Lebaran





Nggak kerasa bulan Ramadan sebentar lagi mau meninggalkan kita. Hari penuh kemenangan pun akan segera tiba. Momen mudik atau kembali ke kampung halaman juga kian memenuhi headline berita. Mulai dari media sosial, teleivisi hingga media cetak, semua berlomba-lomba memberitakan tentang momen yang paling ditunggu…ya paling nggak sama umat muslim di Indonesia.

Termasuk saya.

Lebaran memang salah satu momen yang paling saya tunggu di dalam hidup saya. Dari jauh-jauh hari saya bahkan mantengin berita tentang mudik di layar kaca. Berbagai siaran langsung tentang jalur mudik, baik darat, lau , maupun udara saya lahap semua. Bukan…bukan…bukannya saya hendak mudik juga, tapi ritual ini saya lakukan karena seumur hidup saya belum pernah mudik Lebaran.

Okay, you can laughing that loud karena pengakuan saya di atas. Tapi ya gimana lagi, memang seperti itu keadaannya.

Mungkin kamu bertanya-tanya, kok bisa sih seumur hidup belum pernah mudik?

BHAIQUE.

Mari saya jelaskan.

Pertama, kedua keluarga besar dari papa dan mama saya berasal dari satu kota, tapi hanya beda kecamatan. Dua kecamatan yang berbeda ini pun bisa ditempuh dengan jalur darat paling lama 15 menit aja. So yeah, papa mama saya adalah pasangan akamsi alias anak kampung sini.

Kedua, tempat kuliah saya juga cuman sejengkal dari rumah. Waktu tempuh dari rumah ke kampus juga hanya sejam. Namun biar berasa kuliahnya (dan lebih bebas main huahaha) saya minta tinggal di kos dengan catatan setiap minggu wajib pulang ke rumah. Bhaik!

Ketiga, pas dapat kerja, jarak kantor dari rumah hanya sekedipan mata. Waktu tempuhnya sejam juga dari rumah. Namun demi belajar hidup mandiri (dan biar lebih bebas juga sih mainnya huahaha) saya memutuskan untuk hidup sendiri alias ngekos lagi.

See, selama 24 tahun lebih saya belum pernah merasakan yang namanya pusing-pusing beli tiket mudik. Pun belum pernah ngerasain antri masuk kereta pas hari terakhir kerja. Ngerasain delay pesawat sih pernah, tapi momennya bukan waktu mudik Lebaran. Jadi nggak perlu dihitung yha~
Saking kemecer ingin merasakan mudik Lebaran, ada beberapa hal yang pernah saya pikirkan. Satu di antaranya pernah saya lakukan, tapi ya gagal di tengah jalan karena semesta belum juga mengizinkan. Saya masih belum berkesempatan merasakan mudik Lebaran.

Pertama, saya pernah nekat milih tempat magang yang melenceng jawh dari jurusan kuliah saya. Kuliah di pertanian, tapi milih magang di stasiun TV swasta. Malahan sebelumnya saya hampir berangkat ke Thailand, tapi apa daya gagal duluan hihihi. Waktu magang dulu sengaja saya ambil pas bulan Ramadan, biar bisa ngerasain mudik sama orang-orang ibukota. Namun ealah, karena kurang persiapan, saya akhirnya nggak bisa mudik juga. Gara-gara nggak kedapetan tiket mudik, yaudah deh ngerasain Jekardah yang nggak macet dan sepi penghuni.

Kedua, saya mikir cari tempat kerja yang jawh sekalian. Rencana yang satu ini masih dikaji ulang. Soalnya saya masih nyaman sih kerja yang sekarang. Nggak tahu deh besok nyamannya bertambah atau malah ingin segera meloncat ke lain kerjaan.

Ketiga, eh sebelumnya jangan ketawa ya! Rencana yang satu ini sungguh absurd dan rada sableng yang pernah saya pikirkan. Saking penginnya ngerasain mudik Lebaran, saya pernah kepikiran buat cari suami orang jauh sekalian. Waktu itu saya mikir, hmm…enak kali ya nikah sama orang dari jauh atau bule sekalian? Kalau mudik jauhnya nggak kira-kira dan bisa seharian. *terus dadah-dadah ke mas mas yang udah dua tahun nggak pulang* *yha malah tjurhat*

Jadi tiap kali ada yang nanya, kamu tahun ini mudik kemana?

Saya selalu jawab, nggak mudik cyin. Seumur hidup belum pernah mudik.

Rasanya belum pernah mudik Lebaran juga nano-nano. Antara seneng, sedih, sama ada campuran penasarannya. Seneng karena kalau kangen keluarga tinggal geber motor atau mobil aja. Sedih karena belum pernah punya cerita mudik yang aduhai kayak mereka yang mudiknya lintas kota atau pulau sekalian. Penasarannya kalau gimana seandainya besok saya benar-benar dikasih kesempatan untuk mudik ya? Ya siapa tahu kan dari sekian hal-hal yang pernah saya pikirkan jadi kenyataan. Siapa tahu juga tahun depan mudiknya dari LHR-JOG yang harga tiketnya bikin sakit kepala.

Buat kamu-kamu yang tiap tahun dikasih kesempatan mudik, selamat ya! Kamu pasti punya cerita-cerita seru selama perjalanan dari perantauan ke kampung halaman.

Buat kamu yang bernasib sama kayak saya, yang belum dikasih kesempatan untuk mudik meski usia udah kepala dua, nikmatin aja! Toh THR bisa dialokasikan ke hal-hal yang lain kan ya? Buat nabung atau modal jalan-jalan kemana gitu…misalnya~

Udah ya segitu dulu curhatan yang rada-rada ini. Semoga di momen Lebaran ini, kita semua tetap bisa merayakan kemenangan bersama. Mudik, nggak mudik, yang penting tetap bisa dimulai dari 0-0 yha~

Sumber: sbs.com.au


Love,





Kredit gambar utama: Ebi Zandi from Unsplash

2 Comments:

  1. Hahaha, oke-oke! Mbak malah beruntung lho nggak pernah mudik, tinggal dekat dengan keluarga, bekerja juga dekat dengan rumah.

    BalasHapus
  2. Saya baca ini di tahun 2021, yang notabennya anak rantauan yang engga bisa mudik Mba, baca tulisan mba ini saya jadi iri, 🤭

    BalasHapus

Halo! Jangan lupa tinggalkan komentar, siapa tahu kita bisa diskusi bersama. Mohon tidak meninggalkan link hidup ya. Thankyou :)