The Architecture of Love: Halo River!

The Architecture of Love

Sebagai salah satu pembaca Ika Natassa -yang selalu jatuh cinta sama setiap karakter yang ia ciptakan- menonton tiap karakter di dalam novel yang akhirnya bisa hidup di layar kaca adalah satu momen magical dan ini pantang dilewatin. Dan, kali ini aku mau share pengalaman nonton film based on novel Ika Natassa yang baru rilis, The Architecture of Love. Kira-kira bagusan novel atau filmnya? Mari kita obrolin tipis-tipis yaaa! 👏🏼👏🏼

Sinopsis The Architecture of Love

The Architecture of Love secara benang merah nyeritain tentang dua orang, River Jusuf (Nicholas Saputra) dan Raia Risjad (Putri Marino), yang lagi lari dari kenyataan lalu saling menemukan. River dan Raia punya koper masa lalu yang bikin mereka agak struggle buat membuka lembaran baru sama orang baru, tapi dari sini, petualangan seru mereka dimulai. Eniweeei, setting filmnya banyak mengambil tempat-tempat di New York, kayak Central Park sampai Whispering Gallery di Grand Central Terminal yang cantik banget!

Baca juga: Critical Eleven - Sebelas Menit yang Bikin Jatuh Cinta

Apa Aja yang Beda dari Novel ke Film The Architecture of Love?

River Jusuf & Raia Risjad di TAOL

Beberapa kali namatin novelnya, bikin aku super penasaran gimana nih kalo para karakter dan masalah hidupnya divisualisasiin. Aku sadar banget kalo pasti nggak akan cukup durasi di film buat nyeritain setiap detail dari cerita versi novelnya. So, here we go beberapa part di novel yang enggak ada di dalam film. Disclaimer: nggak akan aku jelasin panjang lebar, biar kamu penasaran, baca lalu  nonton filmnya sendiri HAHAHA.

  • Di film, enggak digambarin awal hubungan Raia dan Alam (her ex-hubby)
  • Kalau di novel, Raia dan Alam pisah karena masalah anak, tapi di film Raia-Alam pisah karena Alam…selengki 🤯
  • Di novel, River dan Raia pertama kali ketemu di New Year Eve Party, mereka sama-sama menepi dari keriuhan
  • Di novel, ada adegan River sebat di bawah apartment sambil nunggu Raia siap-siap. SAYANGNYA di film enggak ada T.T
  • Di novel, River pernah ceng-cengin Raia yang justru nonton Tom & Jerry instead of nulis. 
  • Hubungan Paul dan River cakep banget digambarin di novelnya, sayangnya di film nggak ada (emang sih kalau ditambahin nanti jadi ke mana-mana hehehe)
  • Di film enggak digambarin gimana River dan Andara bermula, imo ini cukup manis tapi (again) kayaknya bakalan melebar kalau dibawa ke film.

Special Ngebahas River Jusuf

River Jusuf

Jauuuuh sebelum novel ini mau difilmkan, aku udah penasaran sama sosok Bapak Sungai satu ini. Karakternya cukup rapuh meskipun tampilannya digambarin kuat. Nah begitu denger kalau Nicsap adalah sosok yang bakal meranin River, FIX BANGET, aku bertekad akan nonton film ini no matter what! 💪🏽

Trus, baik di novel maupun di film, River digambarin sangat green flag. Dia family man yang dekat dengan ibunya, sosok abang yang cool dan asik buat Aga (adiknya), sahabat dan rekan kerja yang lucu, kocak tapi responsible buat si paling Batak, Paul, dan masih banyak lagi check point untuk nunjukkin betapa green flag-nya Abang River ini.

Namun, namanya juga manusia. Mau se-green flag apapun itu, River ternyata sosok yang sangat rapuh sepeninggal mantan istrinya, Andara. Alih-alih berdamai dengan kepergian Andara (dan penyebabnya), River justru kabur ke New York. Hmm…tapi kalo nggak kabur ke New York, dia juga nggak bakalan ketemu Raia sih *digetok.

Baca juga: Review Antologi Rasa (dan Harris Risjad)

Setting New York yang Cakep Banget

River dan Raia di TAOL

Nggak hanya di film, di novel, Ika Natassa membanjiri pembaca dengan setting tempat yang warbyasah cantik, yang jadi tempat River dan Raia ngabisin waktu bareng-bareng. Kataku sih, tempat-tempat ini jadi saksi date mereka, yah! Beberapa scene di New York yang aku suka banget:

  • Pertama kali ketemu (sadar atau nggak sadar) di Central Park
  • Flatiron Building, sumpah ini cakep banget di filmnya!
  • Di trotoar depan apartment Erin
  • Whispering Gallery tempat Raia manggil Bapak River dan boom 🫶🏼✨
  • Terakhir, kayaknya bakalan super cakep kalau scene di Paley Park dimasukin, tapi…mungkin karena masalah perizinan jadinya nggak ada di filmnya.

Karakter Lain di Film The Architecture of Love

Selain River dan Raia, ada beberapa karakter yang keberadaannya cukup krusial baik di dalam film maupun novel. Ada Alam (Arifin Saputra), Erin (Jihane Almira), Aga (Jerome Kurnia) dan Andara (Agla Artalidia). Kecuali Erin (huhuhu maafin Erin, tapi imo ada yang kurang dari visualisasi kamu di film), semuanya pas dan al dente. Apalagi sosok Andara, kayaknya nggak akan bisa se-flawless ini kalau nggak diperanin sama Agla Artalidia.

Di luar empat karakter itu, ada tambahan karakter bernama Dias (Omar Daniel) yang menurutku kehadirannya nggak penting-penting amat. Apalagi setelah tahu apa yang ia lakuin (dan ungkapin) di peluncuran buku terbaru Raia, “Setiap Gedung Punya Cerita”.

Baca juga: Milly & Mamet dan Ngomongin Mama

Film dari Buku Ika Natassa Selain The Architecture of Love

Okeeeeh, rasanya aku juga perlu kenalin film dari adaptasi novel Ika Natassa yang lain (dan bisa kamu tonton):

Let’s Wrap Up

Awrigggght, setelah berkali namatin novel dan akhirnya nonton filmnya, aku bisa bilang The Architecture of Love (2024) ini jadi adaptasi karya Ika Natassa yang paling ✨magical✨ alias cakep bangeeet. Bahkan menggeser Critical Eleven yang beberapa setting-nya juga di New York. Secara visualisasi dari karakter di novel ke film, River juga menduduki top chart, setelah sebelumnya kalau versiku adalah Aldebaran Risjad Si Tukang Minyak yang diperanin Reza Rahadian 👀

Film ini sangat worth the wait bagi pembaca karya Ika Natassa dan worth the price buat siapa aja yang bakal nonton ke depannya. So, buat kamu yang nyari tontonan romance dengan setting cantip, TAOL adalah pilihan yang tepat. Apalagi buat penggemar Nicholas Saputra, kapan lagi kamu liat Babang Nicsap versi galaw dan rapuh yang hobi pake kaus kaki ijo garis-garis kalau nggak di TAOL ini 🥲🫶🏼

Kapan ketemu River Jusuf?

Jadi…kapan kamu mau ketemu River?


Love sekebon,





Source all pictures: Twitter/Ika Natassa & Starvision

0 Comments:

Posting Komentar

Halo! Thank you udah baca tulisan ini sampai habis. Any comments?